berita perusahaan tentang Serat kaca: dari kerikil ke “kerangka tak terlihat ” dari teknologi modern

1Konversi bahan baku menjadi serat

Serat kaca adalah bahan anorganik, non-logam yang terbuat dari gelas cair yang ditarik, biasanya diameternya beberapa mikron hingga puluhan mikron.Ini menggabungkan kekuatan tinggi kaca dengan fleksibilitas serat, dan banyak digunakan dalam aplikasi industri dan sipil.

- komponen bahan baku:

Pasir kuarsa (menyampaikan SiO2), batu kapur (menyampaikan CaO), abu soda (Na2CO3), asam borat (H3BO3).

- Proses peleburan kimia:

Pembentukan cairan kaca homogen pada suhu tinggi (1400-1600°C), menarik melalui corong paduan platinum-rodium pada kecepatan hingga 60 meter/detik.
Diameter gambar: diameter monofilament 5-24 mikron (sekitar 1/5 dari untaian rambut).

2. Mengapa disebut "kerangka tak terlihat"?

- Sifat mekanik:

Kekuatan tarik: E-glass sekitar 3,4 GPa, S-glass hingga 4,5 GPa (lebih tinggi dari baja biasa).

Kapadatan: 2,5-2,7 g/cm3 (hanya 1/3 dari baja).

- Penutup fungsional:

Penguatan dalam komposit “invisible” untuk matriks resin (misalnya 30-50% di bilah turbin angin).

Penguatan GFRP sebagai alternatif untuk penguatan baja: tidak mengorosi ketika tertanam dalam beton,memperpanjang umur bangunan (digunakan dalam bagian struktur Burj Khalifa di Dubai).

3Tantangan lingkungan dan tren masa depan

- Tantangan daur ulang:

Hanya 30% dari limbah komposit serat kaca yang didaur ulang di seluruh dunia (alasan utama: sulit untuk memisahkan resin).
Solusi inovatif: MTB (Perancis) telah mengembangkan teknologi pirolisis yang mendaur ulang lebih dari 90% serat kaca.

- Alternatif hijau:

Resin berbasis bio + serat kaca (misalnya kisaran EcoPaXX DSM di Belanda).
Produksi karbon rendah: Teknologi oksi bahan bakar untuk mengurangi konsumsi energi peleburan (15% pengurangan emisi CO2).